Please wait

Sebanyak 30 dokter jantung berbagi pengalaman tentang penanganan penyumbatan total kronis atau chronics total occlusion (CTO) pada pasien penyakit jantung koroner dengan menggunakan teknik intervensi non-bedah atau percutaneous coronary intervention atau PCI.Ahli jantung Rumah Sakit Binawaluya, Dr. Dr Muhammad Munawar, dalam pernyataannya kepada pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyatakan CTO adalah keadaan saat salah satu atau lebih pembuluh darah koroner mengalami penyumbatan yang bersifat kronik.Angka kejadian CTO berjumlah 20 persen hingga 30 persen dari seluruh pasien yang menjalani kateterisasi jantung koroner, ujar dokter Muhammad Munawar.

Menurut Munawar, bagian pembuluh darah yang mengalami penyumbatan karena sifatnya yang kronik, umumnya sudah mengeras atau bahkan mengalami pengapuran yang bersifat keras. Untuk membuka penyumbatan itu, para pasien CTO biasanya harus menjalani operasi bypass --yang berisiko dan membutuhkan masa pemulihan jauh lebih lama, ucapnya. Ia menambahkan dengan kemunuculan teknik baru melalui intervensi non-bedah, maka penyumbatan yang dialami pasien dapat dibuka tanpa operasi dengan menggunakan stent dan balloon. Teknik terbaru tersebut mampu mencapai angka keberhasilan 80 persen, tegasnya. Muhammad Munawar mengatakan, pada intinya tindakan PCI pada kasus CTO adalah membuka penyumbatan koroner jantung. Setelah lesi berhasil ditembus dan dibuka dengan menggunakan balon, kemudian pembuluh darah tersebut disanggah dengan menggunakan stent (kawat tipis), katanya.

Walau tindakan PCI itu lebih sulit dan belum umum dilakukan, lanjut dia, penerapan pada pasien rumah sakit Jantung Binawaluya, teknik itu terbukti memiliki tingkat keberhasilan sebesar 85 persen dan diharapkan ke depan dapat mencapai 90 persen. Selain teknik tersebut dinilai lebih aman, pasien pun hanya butuh satu hingga dua hari masa pemulihan saja, katanya. Menurut dia, pada 2011 terdapat 85 kasus CTO di Indonesia yang ditangani dengan tindakan PCI dan saat ini RS Jantung Binawaluya adalah salah satu dari dua RS jantung di Indonesia yang menangani kasus CPO. Karena itu, RS Jantung Binawaluya berbagi pengalaman tentang kasus konkret yang diikuti 30 dokter ahli jantung se Indonesia, ucapnya. Menurut Munawar, rumah sakit tersebut sepanjang tahun 2011 telah menerima 350 pasien penyakit jantung yang sekitar 80 persen di antara mereka telah dapat diatasi dengan teknik CTO. "Kami berharap para dokter di setiap rumah sakit dapat menangani pasien jantung dengan baik, karena kalau tidak diatasi dengan cepat, maka pasien dalam waktu 30 menit akan mati," katanya. Sementara itu, Distributor PT Nugra Karsera, Yohana Astrida Gumelar mengatakan, mendukung perkembangan teknik penanganan penyakit jantung koroner di Indonesia.

"Abbot Vascular" memiliki produk baru yang dapat memfasilitasi pengerjaan teknik baru CTO seperti progress Guide Wire, Minitrek Over The Wire ballons dan Xience Prime (Stent berlapis obat everolimus. "Dengan produk terbaru itu, kami yakin penanganan penyakit jantung koroner di Indonesia akan lebih baik lagi, " katanya. (Antara)



Artikel lainnya

Berapa Jumlah Denyut Jantung Normal?

Jakarta, Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang

Baca selengkapnya
Jantung Koroner inilah pilihan terapi PCI

Jakarta - Bagi pasien penyakit jantung koroner yang mengalami penyumbatan total kronis (chronics total occlusion/CTO)

Baca selengkapnya
Laporan Mutu April - Juni 2019 RS Jantung Binawaluya

Berikut adalah laporan indikator mutu area klinis April - Juni 2019

Baca selengkapnya
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan masalah besar tidak hanya di negara arat tapi juga di

Baca selengkapnya
Jangan Anggap Remeh Fibrilasi Atrium

Apa itu Fibrilasi Atrium ? Fibrilasi atrium atau dalam istilah asing disebut atrial fibrillation adalah kelainan irama

Baca selengkapnya
Olahraga Marathon Merusak Jantung?

Jakarta, Para atlet olahraga cabang atletik nampaknya perlu waspada. Penelitian menemukan bahwa olahraga yang membutuhkan

Baca selengkapnya
Kopi Mania, tak Perlu Cemas dengan Jantung Anda

Kabar gembira bagi para penggila kopi, karena berdasarkan serangkaian studi, kebiasaan minum kopi lebih dari

Baca selengkapnya
Mengapa Berhenti Merokok?

Merokok Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok telah menjadi gaya hidup bagi

Baca selengkapnya
Indikator Mutu Nasional Periode Januari - Desember tahun 2024

Baca selengkapnya
1st Basic Rotablator and IVUS Training

1st Basic Rotablator and IVUS Training Rotablator atau Rotational Atherectomy Device merupakan suatu teknologi dalam bidang

Baca selengkapnya
Selamat Hari Kesehatan Nasional 12 November 2019

Selamat Hari Kesehatan Nasional ke-55 Tahun 2019. Mari Wujudkan Indonesia Sehat. Ayo Hidup Sehat, Mulai

Baca selengkapnya
Harus Menjaga Kejujuran & Komunikasi Antara Pasien Jangan Putus

P R O F I L : DR. Dr. Muhammad Munawar, FESC, FACC, FSCAI : Tahun

Baca selengkapnya
Akibat Begadang Menonton Bola Bagi Kesehatan

Kalau kita sudah fanatik dengan salah satu tim olahraga sepak bola, tidur pun rela untuk

Baca selengkapnya
21th Binawaluya Educational Program in Advance Interventional Cardilogy Focus on Pulmonary Embolism Pacing

 

Baca selengkapnya
Family Gathering RS Jantung Binawaluya Goes to Water Kingdom Mekarsari

Pada tanggal 11 dan 12 September 2019, RS Jantung Binawaluya mengadakan acara Family Gathering yang

Baca selengkapnya
Pemeriksaan Kolestrol Harus Dilakukan Sejak Anak-anak

Siapa bilang, periksa kolesterol hanya diajurkan untuk orang dewasa. Nyatanya, para peneliti menyarankan agar anak

Baca selengkapnya