Gangguan jantung ternyata menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian seorang pelancong. Meski suasana berlibur seharusnya membuat pikiran lebih rileks, ternyata lingkungan baru di tempat berlibur bisa memicu serangan jantung.
Para ahli memeringatkan, keramaian turis, polusi udara, temperatur panas, makanan baru, konsumsi alkohol, sampai kegiatan fisik yang terlalu padat selama di tempat liburan, bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Aktor serial Sopranos, James Gandolfini (51), yang meninggal belum lama ini, juga sedang berlibur di Roma. Diduga kuat ia menderita serangan jantung meski penyebab kematiannya secara resmi belum diumumkan karena menunggu hasil otopsi.
Menurut penelitian yang dipublikasikan tahun 2003 dalam jurnal Psychosomatic Medicine, disebutkan aktivitas tidak biasa selama berlibur bisa menyebabkan tekanan baik mental atau fisik.
Kondisi tersebut, selain memicu serangan jantung juga menyebabkan gangguan pada jantung. Seorang pelancong juga bisa kecewa dan stres bila keinginan mereka terhadap kegiatan atau tempat liburan tidak sesuai harapan.
Studi tersebut melibatkan 92 orang Belanda yang pernah mengalami serangan jantung saat berlibur. Diketahui serangan jantung umumnya terjadi pada dua hari pertama masa liburan.
"Aspek fisik dan emosional saat bepergian dan berlibur seharusnya menjadi perhatian para pelancong. Saat berlibur pun kita bisa terkena serangan jantung," kata Dr.Erik Altman, dari North Shore-Long Island Jewish Southside Hospital, di New York, AS.
Saat berlibur biasanya seseorang membebaskan dirinya untuk menyantap aneka ragam kuliner, minum minuman beralkohol, serta lupa untuk mengonsumsi obat. Pada orang yang memang sudah memiliki risiko penyakit jantung, hal tersebut sangat berbahaya.
Altman menyarankan agar seseorang yang mengidap penyakit tertentu menyesuaikan liburannya dengan kondisi kesehatannya.
Artikel lainnya

RS Jantung Binawaluya yang terletak di Jl. Tb Simatupang No. 71, RT 11/RW 5, Susukan,
Baca selengkapnya
RS Jantung Binawaluya berkolaborasi dengan "7th Annual Conference of the Imaging and Physiology Council of
Baca selengkapnya
Wabah virus pandemi Corona atau Covid 19 di indonesia semakin masif penyebarannya, sehingga pemerintah terus
Baca selengkapnya.png)
28th Binawaluya Educational Program : Advanced workshop in OCT Penyakit jantung koroner hingga saat ini masih
Baca selengkapnya
Penyumbatan pembuluh darah yang menuju jantung (koroner), khususnya pada penyempitan pada pangkal pembuluh koroner kiri
Baca selengkapnya
Denyut jantung yang normal saat orang sedang istirahat adalah sekitar 60-100 denyut per menit (dpm).
Baca selengkapnya
Pada tanggal 8 Oktober 2023 RS Jantung Binawaluya mengadakan acara Senam Jantung Sehat. acara ini
Baca selengkapnya
Bila jantung berhenti berdenyut hanya dalam beberapa menit, diikuti berhentinya sirkulasi darah, maka hidup kita
Baca selengkapnya
Di Indonesia, tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Pada hari ini, rakyat Indonesia mengenang
Baca selengkapnya
Penyakit jantung banyak sekali macamnya. Para penderitanya juga seringkali terkena lebih dari satu gangguan (komplikasi).
Baca selengkapnya
RS JANTUNG BINAWALUYA Proudly Present 10th Educational Program on Advance Interventional Cardiology Focus on Handling
Baca selengkapnya
Serangan jantung adalah salah satu faktor tingginya angka kematian di Indonesia dan dunia. Pertolongan pertama
Baca selengkapnya
RS Jantung Binawaluya menyelenggarakan Workshop Mastering Bifurcation PCI pada tgl 8 Maret 2025 bertempat di
Baca selengkapnya
PENYAKIT jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Angka tersebut tiap tahun meningkat
Baca selengkapnya